Sejarah Kerajaan Kalingga

Tulisan Berjalan


counters

Sabtu, 15 Februari 2014

Perang Dunia 1 dan 2

Perang Dunia 1

Terjadinya Perang Dunia 1 (1914 – 1918)
Sebab umum :
  1. Politik balas dendam Prancis terhadap     Jerman
  2. Persaingan Jerman vs Inggris  dalam   memperebutkan daerah jajahan yg  banyak sumber bahan bakunya
  3. Persaingan Jerman dan Rusia   memperebutkan laut tengah (politik air  hangat )
  4. Pertentangan antara Rusia dan Hungaria di Balkan dalam memperebutkan sumber minyak
  5. Perlombaan persenjataan
  6. Politik Aliansi / persekutuan yaitu:
  7. Triple entente (prancis, Inggris, Rusia) vs Triple Aliance (Jerman, Italia, Austria). Inilah yang menjadi cikal bakal PD 1
Sebab Khusus :
Perang ini dimulai setelah Pangeran Franz Ferdinand dari Austria-Hongaria (sekarang Austria) dibunuh anggota kelompok teroris Serbia, Gavrilo Princip di Sarajevo th 1914
Perang Parit
Perang ini lebih condong ke arah defensif. Ini disebabkan mereka yang membangun pertahanan berupa galian tanah yang memanjang dan paralel, dan memasang barikade berupa kawat yang dipasang pada garis depan. Dari dalam parit mereka menembaki musuh yang mendekat dengan senapan, pistol, melempar granat, dan dibantu senapan mesin. Jika musuh sudah memasuki parit, mereka bertarung jarak dekat dengan bayonet, atau sekop yang ditajamkan ujungnya.
"Empat Besar" (Big Four) yang menentukan perjanjian Versailles:
  1. Perdana Menteri David Lloyd George dari Britania Raya,
  2. Perdana Menteri Georges Clemenceau dari Perancis

Isi perjanjian Versailles
  1. Jerman menyerahkan Elzas-Lotharingen kepada Prancis
  2. Danzig dengan wilayah muara sungai Wisla pada Laut Baltik dijadikan Freie Stadt Danzig (Kota Bebas Danzig) di bawah pengawasan Liga Bangsa-Bangsa.
  3. Jerman kehilangan wilayah seperti Prusia Barat, Hlučínsko Hulczyn, dll
  4. Jerman membayar kerugian perang (132 juta DM emas)
  5. Demiliterisasi Jerman artinya Angkatan Darat Jerman dibatasi menjadi 100.000 tentara serta dilarang memiliki tank atau artileri berat dan tidak boleh ada Staf Jenderal Jerman. Angkatan Laut Jerman anggotanya dibatasi menjadi 15.000 dan dilarang memiliki kapal selam, sementara itu armadanya hanya diperbolehkan memiliki enam kapal perang.
Perang Dunia 2
  1. Fasisme
Dalam PD I Jerman mengalami kekalahan dan penderitaan yang hebat. Namun, di bawah kepemimpinan Adolf Hittler Jerman mulai bangkit. Melalui Partai Nazi, Adolf Hittler membangun Jerman kembali. Jerman menganut paham Chauvinisme yaitu paham yang menganggap dirinya lebih unggul dari ras lainnya. Selain itu juga menganut totaliterisme yaitu paham yang melaksanakan prinsip bahwa semua diutus oleh negara. Rakyat tidak memiliki kebebasan. Berikut ini beberapa tindakan yang dilakukanHittler untuk mewujudkan kejayaan Jerman.
  1. Menolak isi Perjanjian Versailes.
  2. Membangun angkatan perang yang kuat.
  3. Mengobarkan semangat anti-Yahudi dengan membunuh dan mengusir orang-orang Yahudi.
  4. Membangun hubungan kerja sama politik dan militer dengan Jepang dan Italia (Poros Roberto).
  5. Membentuk polisi rahasia yang disebut Gestapo.
Seiring dengan perkembangan yang dialaminya, Jerman mulai berani melakukan politik ekspansi kembali. Jerman melaksanakan politik Lebensraum (ruang untuk hidup) yaitu gagasan perluasan wilayah melalui perang. Misalnya dengan menduduki Austria dan Cekoslovakia.
Meskipun menang, Italian merasa kecewa sebab tuntutannya dalam Perjanjian Versailes tidak terpenuhi. Karena kekecewaannya tersebut, Italia mulai bangkit di bawah pimpinan Benito Mussolini . Italia berkembang menjadi negara fasis. Berikut ini usaha-usaha Benito Mussolini untuk
mengembangkan fasisme di Italia.
  1. Mengobarkan semangat Italia Irredenta untuk mempersatukan seluruh bangsa Italia.
  2. Memperkuat angkatan perang.
  3. Menguasai seluruh Laut Tengah sebagai Mare Nostrum atau Laut Kita.
  4. Menduduki Ethiopia dan Albania.
Munculnya fasisme Jepang tidak dapat dipisahkan dari Restorasi Meiji. Berkat Restorasi Meiji,
Jepang berkembang menjadi negara industri yang kuat. Majunya industri tersebut membawa Jepang menjadi negara imperialis. Jepang menjadi negara fasis dan menganut Hakko I Chiu. Fasisme di Jepang dipelopori oleh Perdana Menteri Tanaka, masa pemerintahan Kaisar Hirohito dan dikembangkan oleh Perdana Menteri Hideki Tojo. Untuk memperkuat kedudukannya sebagai negara fasis, Kaisar Hirohito melakukan beberapa hal berikut.
  1. Mengagungkan semangat bushido.
  2. Menyingkirkan tokoh-tokoh politik yang anti militer.
  3. Melakukan perluasan wilayah ke negara-negara terdekat seperti Korea, Manchuria, dan Cina.
  4. Memodernisasi angkatan perang.
  5. Mengenalkan ajaran shinto Hakko I Chiu yaitu dunia sebagai satu keluarga yang dipimpin oleh Jepang.
Berikut ini sebab-sebab umum terjadinya Perang Dunia II.
  1. Pertentangan antara paham liberalisme dan totaliterisme. Liberalisme memberikan kebebasan bagi warga negaranya sedangkan totaliterisme mengekang kebebasan warga negara.
  2. Persekutuan mencari kawan.
  3. Semangat untuk membalas dendam (revanche idea) karena kekalahan dalam PD I.
  4. Perlombaan senjata antarnegara.
  5. Pertentangan antarnegara imperialis untuk memperebutkan daerah jajahan.
  6. Kegagalan Liga Bangsa-Bangsa dalam mewujudkan perdamaian dunia.
Sebab khusus Perang Dunia II terjadi di dua kawasan yaitu kawasan Eropa dan kawasan Asia Pasifik. Berikut ini sebab-sebab khusus terjadinya Perang Dunia II.
  1. Di kawasan Asia Pasifik, penyerbuan Jepang terhadap pangkalan Angkatan Laut Amerika
  2. Serikat di Pearl Harbour tanggal 7 Desember 1941.
  3. Di kawasan Eropa, serangan kilat (blitzkrieg) yang dilakukan Jerman atas Polandia pada tanggal 1 September 1939. Alasan penyerangan itu untuk merebut kembali kota Danzig (penduduknya bangsa Jerman). Dalam waktu singkat sebagian besar Polandia dikuasai Jerman.
Uni Soviet yang merasa keamanannya terancam, segera menyerbu Polandia dari arah Timur. Pada tanggal 3 September 1939 Inggris dan Prancis menyatakan perang terhadap Jerman. Dalam perkembangannya melibatkan banyak negara.
Negara-negara yang terlibat terbagi dalam blok Sentral dan blok Sekutu. Berikut ini negara-negara yang terlibat dalam PD II.
  1. Blok Sentral yaitu Jerman, Italia, Jepang, Austria, Rumania, dan Finlandia.
  2. Blok Sekutu yaitu Inggris, Prancis, Rusia, RRC, Amerika Serikat, Austria, dan Polandia.
Pada awalnya Amerika Serikat bersikap netral. Akan tetapi setelah terjadi peristiwa Pearl Harbour tanggal 7 Desember 1941, AS menyatakan perang kepada Jepang. Sekutu membentuk komando gabungan yang dipimpin Jenderal Dwight Eisenhower. Pada tanggal 6 Juni 1944 terjadi pertempuran antara Sekutu dan Jerman di Normandia. Jerman dapat dipukul mundur. Sementara itu, wilayah Asia Pasifk membentuk pertempuran sendiri. Jepang berhasil menguasai Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Birma. Bahkan pada tanggal 27 Februari 1942 pertahanan Sukutu di Jawa dapat direbut Jepang. Peta kekuatan mengalami perubahan setelah terjadi pertempuran di Laut Karang. Pasukan Sekutu yang dipimpin Jenderal Douglas Mac Arthur dengan Laksamana Chester W. Nimit menyerbu Jepang sampai Pulau Okinawa.
Pada bulan Mei 1942, suatu serangan terhadap Australia terhenti dalam pertempuran di Laut Koral. Serangan serupa terhadap Hawai terhenti di Midway pada bulan Juni 1942. Pada bulan Agustus 1942 pasukan Amerika Serikat mendarat di Guadalkanal (Kepulauan Solomon) dan bulan Februari 1943 pihak Jepang telah dipukul mundur. Pada bulan Februari 1944 pasukan Amerika Serikat berhasil mengusir Jepang dari Kwayalein, di Kepulauan Marshall, dan Saipan di Kepulauan Mariana.
Pada tanggal 6 Agustus 1945 Sekutu menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima dan kota Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945. Akhirnya Jepang menyerah dan menandatangai perjanjian di atas kapal USS Missouri tanggal 2 September 1945 di Teluk Tokyo. Blok Sentral pada khirnya harus menyerah kepada Sekutu pada bulan Mei 1945. Berikut ini beberapa faktor penyebab kekalahan Blok Sentral terhadap Sekutu.
  1. Blok Sentral tidak ditunjang oleh sumbersumber kekayaan alam yang mencukupi kebutuhan perang.
  2. Jumlah anggota kelompok Sekutu lebih banyak. Masuknya Rusia ke dalam blok Sekutu memperkuat blok tersebut.
  3. Sekutu memiliki daerah jajahan yang dapat menunjang kebutuhan perang.
  4. Blok Sekutu memiliki keunggulan teknologi persenjataan daripada Blok Sentral.

Perjanjian-perjanjian damai setelah Perang Dunia II:
  1. Konferensi Potsdam ( 2 Agustus 1945 ) antara Jerman dengan sekutu. Jerman Timur diserahkan kepada Rusia dan Jerman Barat kepada Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis sedangkan kota Danzig kepada Polandia.
  2. Perjanjian anatara Jepang dan Sekutu (2 september 1945), di atas kapal Missiouri di Teluk Tokyo.
  3. Perjanjian sekutu dan Austria (1945) di Austria.
  4. Perjanjian Sekutu dan Italia (Februari 1947) di Paris.

Akibat Perang Dunia II:
  1. Terbentuknya Pakta Pertahanan
Pakta pertahanan yang dibentuk Amerika Serikat:
  1. North Atlantic Treaty  Organization (NATO) didirikan pada tahun 1949. Berpusat di Brusel.
  2. South East Asia Treaty Organization (SEATO) didirikan pada tahun 1954 yang berpusat di Bangkok
  3. Middle Eastein Treaty Organization (METO) didirikan pada tahun 1955 di Baghdad, sedangkan Rusia membentuk Pakta Warsawa pada tahun 1955 dan berpusat di Warsawa, Polandia.
  1. Pecahnya Jerman menjadi Jerman Barat dan Jerman Timur.
  2. Pecahnya India menjadi India dan Pakistan.
  3. Indo Cina terpecah menjadi Laos, Kamboja, Vietnam Utara (Komunis), dan Vietnam Selatan (non komunis)
  4. Korea pecah menjadi Korea Utara dan Korea Selatan.
  5. Berdirinya United Nation (PBB) pada tanggal 10 Januari 1946, organisasi ini berpusat di New York. PBB lahir atas usulan Franklin Delano Roosevelt.

Pada tanggal 14 Agustus 1941 diadakan pertemuan antara perdana menteri Inggris Winston Churcil dan Presiden Amerika Serikat Franklin Delano Roosevelt. Pertemuan ini menghasilkan piagam “Atlantic Charther”. Pada tanggal 26 Juni 1945 dihasilkan “Charter for peace” sebagai dasar kegiatan PBB.


Sumber referensi:
Kamus Pintar Sejarah
IPS Terpadu, Bailmu
Atlas Sejarah Indonesia dan Dunia
rangkuman-pelajaran.blogspot.com
Yudhistira, Seri bimbingan IPS

Jumat, 14 Februari 2014

PERANG ASIA TIMUR RAYA DAN PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA


 
        Sebelum meletusnya Perang Asia Timur Raya, Jepang memetakan wilayah Asia Tenggara menjadi 2 bagian, yaitu :
1.  Wilayah A, yaitu beberapa koloni Inggris, Belanda dan Amerika Serikat yang meliputi wilayah ; Semenanjung Melayu, Kalimantan Utrara, Philipina dan Indonesia
2.  Wilayah B, yaitu koloni Perancis yang meliputi Vietnam, Laos dan kamboja
Jepang menguasai kawasan Asia Tenggara, khususnya wilayah A dengan tujuan ; menjadikan kawasan Aasia Tenggara sebagai sumber bahan mentah bagi industri perang dan pertahanannya. Jepang juga berusaha memotong garis perbekalan musuh yang berada di wilayah ini.
        Jepang memperoleh kemenangan mudah untuk menduduki Indonesia yang dikuasai Belanda pada bulan Januari 1942. Dimulai dari wilayah Tarakan (Kalimantan Timur) sebagai penghasil minyak bumi terbesar di Indonesia, berturut-turut kemudian wilayah Balikpapan, Ambon,Kendari, Pontianak dapat dikuasai pada bulan yang sama. Pada bulan Pebruari 1942 Jepang berhasil menguasai Palembang.
        Untuk menguasai Indonesia, Jepang menggunakan 2 jalur, yaitu :
1    Lewat Philipina ; Tarakan, Balikpapan, Bali, Rembang Indramayu
2.  Lewat Semenanjung Melayu ; Palembang, Pontianak, Tanjung Priok
        Pada tanggal 5 Maret 1942 tentara Jepang berhasil menguasai Batavia. Karena semakin terdesak serta tidak adanya bantuan dari Amerika Serikat akhirnya Belanda terpaksa harus menyerah tanpa syarat kepada Jepang melalui Perjanjian Kalijati (Subang Jawa barat) pada tanggal 8 Maret 1942. Perjanjian ini ditandatangani oaleh Jenderal Teerporten selaku wakil Gubernur Jenderal Hindia Belanda di Indonesia (Tjarda Van Stackenborg Stackhouwer) dengan Jenderal Immamura sebagai Pimpinan bala tentara Jepang di Indonesia
        Setelah berhasil menguasai Indonesia Indonesia, pemerintah bala tentara Jepang membagi Indonesia menjadi 3 bagian, yaitu :
1.  Wilayah I,       : terdiri atas Jawa dan Madura serta diperintah oleh Tentara Keenambelas Rikugun (Angkatan Darat) yang berpusat di Jakarta
2.  Wilayah II,     : terdiri atas ; Sumatera dan diperintah oleh Tentara Keduapuluhlima Rikugun dengan markas di Bukit Tinggi (Sumatera Barat)
3.  Wilayah III, : terdiri atas ; Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Bali dan Nusa Tenggara, diperintah oleh Armada Selatan kedua Kaigun (Angkatan Laut) yang berpusat di Makasar

I  Pengaruh Pendudukan Jepang Terhadap Berbagai Sendi Kehidupan Bangsa Indonesia
        Sadar bahwa posisinya dalam menghadapi Perang Asia Timur Raya, pemerintah Bala Tentara Jepang berusaha untuk  menarik simpati bangsa Indonesia dengan berbagai cara :
1.      mengklaim dirinya sebagai saudara tua bangsa Indonesia yang datang untuk melepaskan bangsa Indonesia dari cengkeraman penjajahan Belanda
2.      memperdengarkan lagu Indonesia Raya dengan intensitas yang sering pada siaran radio Tokyo
3.      membebaskan para tokoh pemimpin bangsa Indonesia yang diasingkan oleh Belanda, seperti ; Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta
4.      melakukan propaganda Gerakan Tiga A, yang meliputi :
a.       Jepang/Nipon Cahaya Asia
b.      Jepang/Nipon Pelindung Asia
c.       Jepang/Nipon Pemimpin Asia                                       
5.      melarang penggunaan bahasa Belanda dan mengizinkan penggunaan bahasa Indonesia dalam percakapan resmi
        Berbagai bentuk cara pemerintah bala tentara Jepang untuk menarik simpati bangsa Indonesia pada masa awal kedatangannya di Indonesia, cukup mendapat sambutan yang baik dari bangsa Indonesia, apalagi bangsa Indonesia, khususnya masyarakat Jawa sangat percaya pada “Jongko Joyoboyo” (Ramalan Joyoboyo) yang menyebutkan akan datangnya “Jago wiring kuning cebol kepalang soko wetan” yang akan berkuasa di Jawa seumur jagung.
Namun kedatangan pasukan Jepang dengan segala propagandanya tersebut merupakan mimpi buruk bangsa Indonesia yang mengharapkan terbebas dari belenggu penjajahan. Berbagai tindakan pemerintahan bala tentara Jepang sangat menyengsarakan bangsa Indonesia:

a.      Pemerasan Sumber Daya Alam
Cara-cara Jepang untuk mengeruk kekayaan alam / bahan mentah guna kepentingan industri perang diantaranya :
1.      semua harta peninggalan Belanda di Indonesia di sita
2.      melakukan monopoli penjualan hasil perkebunan
3.      melancarkan kampanye pengerahan barang-barang dan menambah bahan pangan secara besar besaran
4.      tanaman perkebunan yang tidak berguna dimusnahkan dan diganti dengan tanaman pangan
5.      rakyat hanya boleh memiliki 40 % dari hasil panen, sedangkan yang 60 % harus diserahkan kepada Jepang
6.      rakyat dibebani tambahan untuk menanam pohon jarak sebagai bahan minyak pelumas senjata dan mesin perang.

b.      Pemerasan Sumbar Daya Manusia
Untuk memanfaatkan tenaga bangsa Indonesia dalam membantu  kepentingan Jepang dalam Perang Asia Timur Raya, pemerintah bala tentara Jepang melaksanakan :
1.      Romusha
      Bentuk kerja paksa seperti halnya pada masa pemerintahan Hindia Belanda  (Kerja Rodi) juga terjadi pada masa pendudukan bala tentara Jepang, yang disebut dengan Romusha. Para tenaga kerja paksa ini dipaksa sebagai tenaga pengangkut bahan tambang (batu bara) , pembuatan rel kereta api serta mengangkut hasil hasil perkebunan.Tidak terhitung berapa ratus ribu bahkan jutaan rakyat Indonesia yang menjadi korban romusha. Untuk menarik simpati bangsa Indonesia terhadap Romusha, Jepang menyebut romusha sebagai “Pahlawan Pekerja/Prajurit Ekonomi”
2.      Pembentukan Organisasi Semi Militer :
a)          Seinendan (Barisan Pemuda)
b)          Seinentai (Barisan Murid Murid Sekolah Dasar)
c)          Gakukotai (Barisan Murid Murid Sekolah Lanjutan)
d)          Fujinkai (Barisan Wanita)
e)          Keibondan (Barisan Pembantu Polisi)
f)            Syusintai (Barisan Pelopor)
3.      Pembentukan Organisasi Militer
a)          Pembela Tanah Air (Peta)
b)          Heiho (Pembantu Polisi)
Anggota pasukan Peta sedang latihan baris berbaris

Sumber : 30 Th Indonesia Merdeka
Kedua organisasi militer ini dibentuk untuk kepentingan mempertahankan tanah air dari serangan musuh.
Terlepas dari dampak negatif yang timbul dari berbagai pemerasan sumber daya manusia, pembentukan organisasi semi militer dan organisasi militer oleh Jepang membawa dampak positif bagi bangsa Indonesia, yaitu memberikan pengetahuan militer dan strategi perang dalam menghadapi musuh.

II  Perlawanan Rakyat Di Berbagai Daerah Pasa Masa Pendudukan Jepang
a.      Kooperatif
      Perjuangan dengan strategi kooperatif merupakan bentuk perjuangan dengan cara bersedia bekerja sama atau tidak menentang secara frontal pemerintah bala tentara Jepang. Tetapi melalui organisasi yang bekerjasama dengan pemerintah sambil menyusun taktik dan strategi perjuangan. Gerakan gerakan yang bersifat kooperatif terhadap pendudukan bala tentara Jepang adalah :
1)      Gerakan Tiga A
      Gerakan yang dipimpin oleh Mr. Sjamsudin ini dibentuk oleh Jepang untuk melakukan propaganda kepada rakyat Indonesia dengan menggunakan semboyan :
-     Nipon Cahaya Asia
-     Nipon Pelindung Asia
-     Nipon Pemimpin Asia
2)      PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat)
      Gerakan bentukan Jepang ini dipimpin oleh 4 serangkai, yaitu :
-     Ir. Soekarno
-     Drs. Moh. Hatta
-     Ki Hajar Dewantara
-     K.H. Mas Mansyur
3)      Jawa Hokokai
      Putera yang dibentuk Jepang untuk menghimpun tenaga rakyat dalam membantu Jepang menghadapi Sekutu, ternyata digunakan oleh para pemimpinnya untuk menentang kekejaman Jepang dan menentang penindasan.
      Pada bulan Maret 1944 Putera dibubarkan dan digantikan dengan Himpunan Kebaktian Jawa (Jawa Hokokai).
4)      GEMPAR (Gemblengan pemuda Asia raya)
      Organisasi ini dibentuk Jepang dengan tujuan menggembleng para pemuda supaya memiliki rasa nasionalisme dan bekerjasama dengan Putera.

b.      Gerakan Bawah Tanah
Gerakan ini dimotori oleh para pemuda. Gerakan bawah tanah merupakan perjuangan yang dilakukan secara rahasia / tersembunyi / illegal ini muncul sebagai akibat dari pelarangan dan pembubaran partai partai politik oleh Jepang. Aktivitasnya adalah menyusun kekuatan dan mempropagandakan pentingnya kemerdekaan serta memantau perkembangan Perang Asia Timur Raya. Gerakan ini juga sering disebut sebagai GERINDOM (Gerakan Indonesia Merdeka) yang bertujuan untuk menyadarkan para pemuda untuk tetap semangat dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
1)      Kelompok Sutan Sjahrir
      Kelompok ini sangat mendukung demokrasi parlementer model Eropa Barat.
2)      Kelompok Amir Syarifudin
      Kelompok ini juga anti fasis dengan menolak sama sekali kerja sama dengan Jepang. Tahun 1943 Ia ditangkap dan dijatuhi hukuman mati. Tetapi atas bantuan Ir. Soekarno hukumannya diubah menjadi hukuman seumur hidup. Setelah Jepang menyerah ia bebas dari hukuman
3)      Golongan Persatuan mahasiswa
      Kelompok ini beranggotakan ; Jusuf Kunto, Supeno, Subandrio. Mereka sangat anti kepada Jepang dan bekerjasama dengan kelompok Sjahrir.
4)      Kelompok Sukarni
      Yang masuk dalam kelompok ini adalah Sukarni, Adam Malik, Pandu Wiguna, Chaerul Saleh. Kelompok ini kemudian sangat besar peranannya dalam proklamasi
5)      Kelompok Kaigun
      Kelompok ini adalah kelompok yang sangat dekat hubungannya dengan tokoh tokoh Angkatan laut Jepang yang bersimpati terhadap perjuangan bangsa Indonesia seperti laksamana Maeda. Dalam kelompok ini ada Mr. Ahmad Soebardjo, AA Maramis, Buntaran Martoadmojo. Kelompok ini bekerja dengan sangat hati hati menghindari kecurigaan Jepang
6)      Pemuda Menteng
      Kelompok ini adalah kelompok yang bermarkas di Gedung Menteng 31 Jakarta, diantaranya ada ; Tan Malaka, Wikana.

c.       Perlawanan Bersenjata
1)      Perlawanan Militer
Perlawanan terhadap Jepang ini dipimpin/dimotori oleh organisasi militer bentukan Jepang, yaitu PETA (Pembela tanah Air). Perlawanan Peta terhadap Jepang terjadi di :
1.      Blitar, dipimpin oleh Sudancho Supriyadi
2.      Cilacap, dipimpin oleh Budancho (komandan regu) Khusaeri
Dua perlawanan oleh Peta ini akhirnya mengalami kegagalan, karena belum dipersiapkan secara matang.

2)      Perlawanan Rakyat
      Mengapa perlawanan rakyat Indonesia di berbagai daerah pada masa pendudukan Jepang mayoritas dipelopori oleh para ulama ?
      Selain karena kekejaman dan penindasannya kepada bangsa Indonesia, pada masa pendudukan bala tentara Jepang mewajibkan kepada bangsa Indonesia untuk mengikuti tradisi bangsa Jepang untuk melakukan Seikeire. Yaitu suatu tradisi untuk menghormati kearah matahari terbit. Berdasarkan ajaran agama Shinto di Jepang, rakyat Jepang sangat meyakini bahwa Kaisar Jepang adalah keturunan Dewa Matahari (Dewa Tertinggi dalam kepercayaan bangsa Jepang) Amaterasu Omikami. Untuk itu setiap matahari terbit (sekitar pukul 06.00 pagi hari) dalam upacara kecil, para anggota pasukan Jepang melakukan seikeire dengan cara membungkukkan badan kearah matahari terbit.
      Tradisi inilah yang oleh para ulama dan umat Islam dianggap sebagai penghinaan dan menyekutukan Tuhan. Sehingga timbulnya perlawanan-perlawanan rakyat terhadap Jepang diawali dari kaum ulama dan umat Islam. Tercatat dalam sejarah beberapa perlawanan bersenjata seperti :
1.      Perlawanan rakyat Aceh (Cot Plieng) yang dipimpin oleh Ulama Besar Aceh Tengku Abdul Jalil
2.      Perlawanan rakyat Sukamanah, Singaparna (Tasikmalaya) yang di pimpin oleh pimpinan pondok pesantren Sukamanah, Kyai Haji Zaenal Mustofa.

III Upaya Mempersiapkan Kemerdekaan Melalui BPUPKI

Pada akhir tahun 1944, kedudukan Jepang dalam perang Asia Timur Raya semakin terdesak. Kekalahan Jepang di Asia Pasifik tinggal menunggu waktu Pada situasi yang semakin gawat tersebut perlawanan dari rakyat Indonesia semakin menyala. Dalam menyikapi hal ini, Perdana Menteri Jepang Koiso mengeluarkan janji akan memberikan kemerdekaan pada bangsa Indonesia. Janji ini diucapkan pada tanggal 9 September 1944.
        Sejak saat itu di semua kantor-kantor pemerintah dan sekolah diperbolehkan kembali mengibarkan bendera merah putih berdampingan dengan bendera Jepang “Hinomaru”. Penggunaan bahasa Indonesia semakin mendapat tempat. Di kantor, sekolah dan media massa orang orang menggunakan bahasa Indonesia. Mereka berusaha menunjukkan dirinya bahwa mereka memiliki identitas tersendiri sebagai bangsa
        Setelah pasukan Sekutu berhasil menguasai Tarakan dan Balikpapan dan Jepang tinggal berperang sendirian melawan sekutu (Jerman sudah menyerah tanggal 7 Maret 1945, demikian juga Italia), pada tanggal 1 Maret 1945 Jepang membentuk Dokuritsu Junbi Cosakai (Badan penyelidik Usaha Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yang diketuai oleh KRT dr Radjiman Wedyodiningrat. Dalam badan tersebut beranggotakan 7 orang Jepang tetapi mereka tidak mempunyai hak suara.
Sejak dibentuk BPUPKI mengadakan sidang dua kali, yaitu :
1)      Sidang pertama (29 Mei s/d 1 Juni 1945)
      Membahas masalah dasar Negara Indonesia merdeka. Tokoh-tokoh yang berjasa mengusulkan konsep dasar Negara, yaitu : Mr. Muh. Yamin, Prof. Soepomo dan Ir. Soekarno. Konsep dasar yang dipaparkan Ir. Soekarno diberi nama Pancasila.

Konsep Dasar Negara Mr. Muh. Yamin :
1.     Peri kebangsaan
2.       peri Kemanusiaan
3.       Peri Ketuhanan
4.       Peri Kerakyatan
5.       Kesejahteraan Rakyat

Konsep Dasar Negara Ir. Soekarno :
1.     Kebangsaan Indonsia
2.       Internasionalisme atau peri kemanusiaan
3.       Mufakat atau demokrasi
4.       Kesejahteraan Sosial
5.       Ketuhanan Yang Maha Esa


2)   Sidang Kedua (10-17 Juli 1945)
Dalam siding kedua ini dibahas rancangan undang undang dasar oleh Panitia Sembilan yang diketuai oleh Ir. Soekarno. Dalam sidang ini juga diputuskan tentang :
1. Pernyataan Indonesia Merdeka
2. Pembukaan Undang Undang dasar
3. Batang Tubuh
Oleh Muhammad Yamin hasil Panitia Kecil (9) ini diberi nama Piagam Jakarta (Jakarta Charter